Selamat Datang!!

Jumat, 11 Juli 2014

Benci dan Cinta Sekedarnya Saja



”Cintailah orang yang engkau cintai itu sekedarnya saja, sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah orang yang tidak engkau sukai itu sekedarnya saja sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang kamu cintai” (HR. Turmidzi)
Hadist tersebut menjelaskan untuk tidak berlebihan dalam membenci dan mencintai seseorang. Saat ini banyak sekali fenomena kesedihan yang dialami oleh remaja yang bukan didasari oleh rasa cinta dan benci karena Allah, contohnya seperti gambar berikut.
Apa ada yang pernah Saudara alami? Atau sedang mengalami?



Cintailah sesuatu karena Allah dan bencilah sesuatu karena Allah. Mencintai satu hal karena Allah cinta hal itu, dan benci karena Allah benci hal itu.

Mimpi Palestina: Al Aqsa Akan Dibebaskan Orang Indonesia ‪#‎Insyaallah‬


Isu keinginan tentara pendudukan Zionis Yahudi Negara Israel untuk menghancurkan masjid Al-Aqsha di Jerusalem sudah sering kita dengar, namun ada sesuatu yang patut dicermati bahwa 1 minggu belakangan ini merebak isu hangat dikalangan masyarakat Arab Palestina, bahwa lebih dari 5 (lima) orang Palestina yang berada di wilayah Jerusalem, Jalur Gaza, Tepi Barat yang diantara mereka tak saling mengenal satu sama lainnya pada Ahad minggu lalu mengalami mimpi yang bersamaan, yaitu AL-AQSHA berhasil dibebaskan oleh ORANG-ORANG INDONESIA. Mereka menyebut negeri ini walau mereka awam tentang Indonesia, bahkan diantara pemimpi belum pernah mendengar nama 'Indonesia'.

Keganjilan mimpi mereka diceritakan oleh satu sama lainnya di ke 3 kota berbeda dimana mereka saling membenarkan mimpi yang sama dialaminya. Mereka bercerita "....tak lama lagi Al-Aqsha akan bebas dari Yahudi dan yang aneh yang membebaskannya bukan orang Palestine atau orang Arab, tetapi mereka adalah orang-orang Indonesia. orang-orang ini datang bak air bah, mereka memenangkan semua peperangan di dunia dan Yahudi takluk pada mereka!" ujar mereka yang mendapat mimpi masal ini.

Aamiin.. Insya Allah 

Surat Untuk Indonesia Dari Saudara Kita Palestina

Yuk baca suratnya.. dan petik hikmahnya.

ini hasil copas dari temen facebook https://www.facebook.com/yhae3?fref=nf


ARTI SEBUAH NYAWA :') YANG NGEBUANG BAYI-NGEBUNUH ORANG BIADABNYA SAMA KAYA ORANG YAHUDI



Seluruh isi surat ini telah diterjemahkan
ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab,
yang dikirim oleh seseorang bernama
Abdullah Al Ghaza yang Mengaku dari
Gaza City-Jalur Gaza melalui surat
elektronik (Email) dan artikel diterbitkan
oleh Buletin Islami
“Untuk saudaraku di Indonesia, mengapa
saya harus memilih dan mengirim surat ini
untuk kalian di Indonesia. Namun jika
kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa?
Mungkin satu-satunya jawaban yang
saya miliki adalah karena negri kalian
berpenduduk muslim terbanyak di punggung
bumi ini, bukan demikian saudaraku?
Di saat saya menunaikan ibadah haji
beberapa tahun silam, ketika pulang dari
melempar jumrah, saya sempat berkenalan
dengan salah seorang aktivis dakwah
dari jama’ah haji asal Indonesia, dia
mengatakan kepadaku, setiap tahun
musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah
haji berasal dari Indonesia datang ke
Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka
yang sangat fantastis dan membuat saya
berdecak kagum.
Lalu saya mengatakan kepadanya,
saudaraku, jika jumlah jama’ah haji
asal Gaza sejak tahun 1987 sampai
sekarang digabung, itu belum bisa
menyamai jumlah jama’ah haji dari
negara kalian dalam satu musim haji saja.
Padahal jarak tempat kami ke Baitullah
lebih dekat dibanding kalian. Wah pasti
uang kalian sangat banyak, apalagi
menurut sahabatku itu ada 5% dari
rombongan tersebut yang menunaikan
ibadah haji yang kedua kalinya,
Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati,
kenapa saya dan kami yang ada di Gaza
ini, tidak dilahirkan di negri kalian saja.
Pasti sangat indah dan mengagumkan.
Negri kalian aman, kaya, dan subur,
setidaknya itu yang saya ketahui tentang
negri kalian.
Pasti ibu-ibu disana amat mudah menyusui
bayi-bayinya, susu formula bayi pasti
dengan mudah kalian dapatkan di toko-
toko dan para wanita hamil kalian
mungkin dengan mudah bersalin di rumah
sakit yang mereka inginkan.
Ini yang membuatku iri kepadamu
saudaraku, tidak seperti di negri kami ini.
Tidak jarang tentara Yahudi menahan
mobil ambulance yang akan mengantarkan
istri kami melahirkan di rumah sakit yang
lebih lengkap alatnya di daerah Rafah.
Sehingga istri kami terpaksa melahirkan
di atas mobil, ya di atas mobil
saudaraku.!
Susu formula bayi adalah barang langka
di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun
yang lalu, namun istri kami tetap
menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya
hingga 2 tahun lamanya, walau
terkadang untuk memperlancar Asi
mereka, istri kami rela minum air
rendaman gandum.
Namun, mengapa di negri kalian, katanya
tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang
tidak jelas siapa ayah dan ibunya.
Terkadang ditemukan mati di parit-parit,
selokan, dan tempat sampah. Itu yang
kami dapat dari informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan
merinding, ternyata negri kalian adalah
negri yang tertinggi kasus aborsinya
untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada
apa dengan kalian? Apakah karena di
negri kalian tidak ada konflik bersenjata
seperti kami disini, sehingga orang bisa
melakukan hal hina seperti itu?
Sepertinya kalian belum menghargai arti
sebuah nyawa bagi kami disini.
Memang hampir setiap hari di Gaza sejak
penyerangan Yahudi, kami menyaksikan
bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di
selokan-selokan atau got-got apalagi di
tempat sampah. Mereka mati syahid
saudaraku! Mati syahid karena serangan
roket tentara Yahudi!
Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di
pangkuan ibunya, di bawah puing-puing
bangunan rumah kami yang hancur oleh
serangan Zionis Yahudi. Saudaraku, bagi
kami nilai seorang bayi adalah aset
perjuangan kami terhadap penjajah
Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang
akan menyambung perjuangan kami
memerdekakan negri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan
Yahudi tanggal 27 Desember 2009 kemarin,
saudara-saudara kami yang syahid
sampai 1400 orang, 600 di antaranya
adalah anak-anak kami, namun sejak
penyerangan itu pula sampai hari ini,
kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di
jalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan
mereka adalah anak laki-laki dan banyak
yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negri kalian subur dan makmur, tanaman
apa saja yang kalian tanam akan tumbuh
dan berbuah, namun kenapa di negri
kalian masih ada bayi yang kekurangan
gizi, menderita busung lapar. Apa karena
sulit mencari rizki disana? Apa negri
kalian diblokade juga?
Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada
satupun bayi di Gaza yang menderita
kekurangan gizi, apalagi sampai mati
kelaparan, walau sudah lama kami
diblokade. Sungguh kalian terlalu manja!
Saya adalah pegawai tata usaha di
kantor pemerintahan HAMAS sudah 7
bulan ini belum menerima gaji bulanan
saya. Tetapi Allah SWT yang akan
mencukupkan rizki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja
ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja
melangsungkan pernikahan. Ya, mereka
menikah di sela-sela serangan agresi
Israel. Mereka mengucapkan akad nikah
diantara bunyi letupan bom dan peluru,
saudaraku.
Dan Perdana Menteri kami, Ust Isma’il
Haniya memberikan santunan awal
pernikahan bagi semua keluarga baru
tersebut.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya
bisa merasakan pengajian atau halaqah
pembinaan di negri antum (anda). Seperti
yang diceritakan teman saya, program
pengajian kalian pasti bagus, banyak
kitab mungkin yang kalian yang telah
baca. Dan banyak buku-buku pasti sudah
kalian baca. Kalian pun bersemangat
kan? Itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak
disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah
waktu yang dipatok untuk kami disini
untuk halaqah. Setelah itu kami harus
terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan
tugas yang diberikan kepada kami.
Kami disini sangan menanti-nantikan
saat halaqah tersebut walau hanya satu
jam. Tentu kalian lebih bersyukur. Kalian
punya waktu untuk menegakkan rukun-
rukun halaqah, seperti ta’aruf,
tafahum, dan takaful disana.
Halafalan antum pasti lebih banyak
daripada kami. Semua pegawai dan
pejuang HAMAS disini wajib menghapal
Surah Al-Anfal sebagai nyanyian perang
kami, saya menghafal di sela-sela waktu
istirahat perang, bagaimana dengan
kalian?
Akhir Desember kemarin, saya menghadiri
acar wisuda penamatan hafalan 30 Juz
anakku yang pertama. Ia merupakan
diantara 1000 anak yang tahun ini
menghafal Al-Qur’an dan umurnya baru
10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian
jauh lebih cepat menghapal Al-Qur’an
ketimbang anak-anak kimi disini. Di Gaza
tidak ada SDIT (Sekolah Dasar Islam
Terpadu) seperti di tempat kalian yang
menyebar seperti jamur di musim hujan.
Disini anak-anak belajar diantara puing-
puing reruntuhan gedung yang hancur,
yang tanahnya sudah diratakan,
diatasnya diberi beberapa helai daun
kurma. Ya, di tempat itu mereka belajar,
saudaraku. Bunyi suara setoran hafalan
Al-Qur’an mereka bergemuruh dianatara
bunyi-bunyi senapan tentara Yahudi.
Ayat-ayat jihad paling cepat mereka
hafal, karena memang didepan mereka
tafsirnya. Langsung mereka rasakan.
Oh iya, kami harus berterima kasih
kepada kalian semua, melihat solidaritas
yang kalian perlihatkan kepada
masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi
demo-demo kalian disini. Subhanallah,
kami sangat terhibur. Karena kalian juga
merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang
menangisi kami disini, termasuk kalian
yang di Indonesia. Namun, bukan
tangisan kalian yang kami butuhkan ,
saudaraku. Biarlah butiran air matamu
adalah catatan bukti akhirat yang
dicatat Allah sebagai bukti ukhwah kalian
kepada kami. Doa-doa dan dana kalian
telah kami rasakan manfaatnya.
Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi
adalah giliran saya menjaga kantor,
tugasku untuk menunggu jika ada telpon
dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti
saya ingin sambung dengan surat yang
lain lagi. Salam untuk semua pejuang-
pejuang Islam dan ulama-ulama kalian.
Saudaramu di Gaza,
Abdullah Al Ghaza