Kupinang Dirimu Karena Shalihah (Nurul Huda, S.Ag - CV LINTAS MEDIA Jombang) .. Anjuran memanjangkan jilbab itu wajib hukumnya bagi setiap
wanita muslimah. Kata Sitoresmi, “jilbab diwajibkan bagi wanita muslim. Hal ini
begitu jelas ditulis dalam kitab suci, dan tidak perlu lagi diperdebatkan. Oleh
karena itu, setiap wanita muslim merasa sedang melakukan ibadah, manakala ia
mengenakan pakaian jilbab. Dalam beribadah, kita sebenarnya berhadapan dengan
Rabb, bukan dengan lainnya. Maka keikhlasan, ketabahan, kesabaran dan niat yang
teguh untuk melaksanakan perintah Rabb itulah yang menjadi pertimbangan utama.”
Memakai busana muslim memang berat dan merupakan suatu
tantangan. Tetapi itulah yang harus dikerjakan oleh wanita muslimah. Tantangan
dan cobaan memang selalu menyertai orang-orang yang ingin menegakkan amar
makruf dan nahi mungkar. Berbuat buruk itu mudah sekali dilakukan dan banyak
yang mendukungnya. Tetapi berbuat baik, sungguh luar biasa susahnya karena
banyak rintangan yang harus dihadapi. Dulu, pernah juga heboh karena jilbab.
Ada yang pro dan kontra. Sampai-sampai seorang pelajar SMU negeri di suatu kota
dikeluarkan dari sekolah gara-gara tak mau melepaskan jilbabnya. Alhamdulillah,
di era keterbukaan dan kebebasan mendapatkan hak sekarang ini, perempuan
berjilbab mendapat perlindungan.
Masih menurut Sito, bahwa suatu ketika, mungkin saja pemakai
busana muslim mendapat tantangan; dan bahkan fitnahan, seperti ketika heboh
makanan beracun yang ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Tetapi haruskah
wanita muslim kemudian secara ramai-ramai menanggalkan busana Khasnya? Tidak.
Kita bisa menghibur diri, bahwa tantangan itu ada dimana-mana; manusia hidup
harus berani menghadapi tantangan. Untuk sukses orang harus akrab dengan
tantangan; tantangan bukan untuk ditakuti atau dihindari, melainkan untuk
diatasi. Kebiasaan orang untuk menghindar dari tantangan adalah perbuatan
keliru, karena kita bisa menghindar dari suatu tantangan tetapi hanya untuk
menemui tantangan baru yang belum tentu lebih ringan. Jadi yang penting adlah
bagaimana mengatasi tantangan dan memperkecil resiko, bukan menghindarinya.
Sito mempertanyakan mengapa jilbab sering dicurigai?
Pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab. Menurut Sito, ada beberapa latar
belakang yang patut disimak, terutama menyangkut identitas islam. Sifat tolong
menolong, yang kuat melindungi yang lemah, yang kaya menyantuni yang miskin,
apabila terjadi konflik kepentingan sesama umat selalu mendahulukan ukhuwah,
berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji, menunaikan shalat dan sebagainya, juga
merupakan ciri-ciri yang membedakan kaum muslim dengan umat lainnya. Tetapi
identitas muslim lainnya tidak menjadi masalah. Justru jilbab yang
dipermasalahkan. Sebab jilbab merupakan pelindung kehormatan wanita muslimah.
Jika wanita muslimah gemar mengenakan jilbab berarti ia memenuhi anjuran Allah
dan dianggap sebagai wanita beriman (jika menunaikan kewajiban yang lainnya).
Oleh sebab itu, seorang wanita muslimah, seorang istri dan
sekaligus sebagai ibu dari anak-anak hendaknya tetap menampakkan ciri khas
keislamannya. Wanita sangat menentukan masa depan generasi. Jika ibu atau
wanitanya rusak, maka rusaklah generasinya.